🦭 Berikut Ini Yang Tidak Berkaitan Dengan Masalah Global Adalah
Apaitu dan mengapa hal itu penting. Kecerdasan buatan (AI) memungkinkan mesin untuk belajar dari pengalaman, menyesuaikan input-input baru dan melaksanakan tugas seperti manusia. Sebagian besar contoh AI yang Anda dengar dewasa ini - mulai dari komputer yang bermain catur hingga mobil yang mengendarai sendiri - sangat mengandalkan
Liputan6com, Jakarta Apa itu evaluasi mungkin menjadi pertanyaan bagi orang-orang yang belum memahami makna kata tersebut. Evaluasi adalah penilaian kinerja, di mana setelah bekerja atau belajar, ada uji kompetensi yang harus dihadapi untuk menguji pemahaman. Evaluasi memiliki tujuan yang tentunya adalah untuk memperbaiki kekurangan dan kendala. Hal ini dilakukan supaya segala pekerjaan yang
Informasiyang salah pastinya akan semakin menyesatkan masyarakat dan mungkin memicu penyebaran virus yang lebih buruk. Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa mitos seputar cacar monyet yang seharusnya tidak menjadi panduan. 1. Mitos: Wabah cacar monyet menyebar dari negara-negara Afrika. Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Reda
Liputan6com, Jakarta Manusia berperan besar untuk menjaga kelestarian bumi terhadap global warming. Penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia inilah yang harus menjadi perhatian utama. Aktivitas manusia yang terlihat biasa dan sudah menjadi kebiasaan seperti, sering berbelanja, menggunakan pendingin ruangan, berkendara, menggunakan tisu, dan menyalakan listrik setiap hari, ternyata
. Jakarta Kamu tentu sering mendengar kata globalisasi. Entah dampak, penyebab dan lain sebagainya. Namun, sebenarnya apa sih pengertian globalisasi? Menurut Selo Soemardjan seorang tokoh pendidikan yang juga bapak Sosiologi Indonesia, globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama. Puluhan Pemimpin Dunia Membahas Dampak Globalisasi Sri Mulyani Globalisasi Bikin Pajak dan Bea Masuk Rendah Menteri Puan Globalisasi Buat Sikap Anak Muda Kebarat-baratan Secara harfiah arti globalisasi adalah proses sesuatu yang mendunia bisa berupa informasi, pemikiran, gaya hidup, dan teknologi. Globalisasi terjadi karena banyak faktor, bisa karena kemajuan teknologi internet, infrastruktur telekomunikasi dan transportasi, pertukaran pelajar, dan lain-lain. Nah, apa sih yang menandakan globalisasi? Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkum dari berbagai sumber ciri-ciri globalisasi agar kamu lebih memahami seluk-beluk globalisasi, Senin 18/3/2019.Ciri-ciri globalisasi yang bisa diketahui1. Perubahan kemajuan dan perkembangan teknologi di segala aspek Dahulu jika kita akan berkomunikasi dengan seseorang membutuhkan waktu yang lama dimulai dari mengirim surat kemudian beralih menjadi telegram dan berkembang menjadi sebuah handphone. Dengan adanya perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya. Globalisasi juga bisa ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar, contohnya dengan kemajuan teknologi saat ini yang mampu membuat kita menjadi lebih efisien. Adanya ojek online juga bisa menjadi salah satu tandanya globalisasi yang ada di Indonesia. 2. Pasar dan produksi ekonomi negara yang saling bergantung Kerjasama ekonomi antar negara di dunai juga merupakan ciri-ciri globalisasi. Kesepakatan perdagangan internasional ini mengakibtkan proses globalisasi terjadi terus menerus tanpa henti. Pasar dan produksi ekonomi di tiap negara menjadi saling bergantung akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi World Trade Organization WTO. Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO adalah sebuah organisasi internasional yang menaungi upaya untuk meliberalisasi perdagangan. Organisasi ini menyediakan aturan-aturan dasar dalam perdagangan internasional, menjadi wadah perundingan konsesi dan komitmen dagang bagi para anggotanya, serta membantu anggota-anggotanya menyelesaikan sengketa dagang melalui mekanisme yang mengikat secara hukum. Dengan adanya WTO, masyarakat antar negara bisa saling mengirimkan barang dan jasa satu sama lain. Kemudahan dalam pengiriman barang ini membuat banyak produk asing yang masuk ke dalam negeri dan diadaptasi oleh masyarakat. Misalnya produk makeup yang cukup populer di masyarakat Indonesia khususnya anak muda. Tidak hanya dari Korea Selatan saja tetapi juga dari Amerika Serikat. Gaya fashion yang membuat konsumen dari berbagai negara tertarik memilikinya juga membuat produk-produk asing mudah masuk dan diapdaptasi oleh masyarakat. Sehingga akan terjadi proses penggabungan kebudayaan antar negara. Ciri-ciri globalisasi ditandai dengan meningkatnya masalah bersama3. Meningkatnya masalah bersama Meningkatnya masalah bersama adalah ciri-ciri globalisasi. Misalnya meningkatnya masalah bersama pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain. Dalam hal ini, masalah ini harus diselesaikan secara bersamaan tidak hanya satu negara saja yang mampu menyelesaikannya. Contohnya seperti, masalah kerusakan lingkungan alam berupa pencemaran limbah industri pada laut,atau pemanasan global yang mempunyai dampak buruk bagi seluruh kehidupan makhluk di bumi Selain itu kekurangan sumber daya alam bisa menjadi masalah bersama dari sisi lingkungan. Ada beberapa sumber daya alam yang pasti akan mengalami pengurangan setiap tahunnya. Misalnya minyak bumi dan logam mulia. Hal ini membuat beberapa negara berinvestasi di negara lain untuk mengeruk sumber daya di negara tersebut. Contoh yang mudah di temukan di negara Indonesia adalah tambang emas Freeport di Papua yang dikuasai oleh negara lain. Dengan adanya eksploitasi yang berlebih dikhawatirkan akan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. 4. Adanya aktifitas interaksi dan pertukaran budaya tanpa disadari Ciri-ciri globalisasi selanjutnya ialah adanya aktifitas interaksi dan pertukaran budaya tanpa disadari. Pertukaran budaya menjadi contoh globalisasi dalam kehidupan sehari-hari yang sangat mudah ditemukan. Kemajuan teknologi ini membuat interaksi antar masyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh, kegemaran generasi muda terhadap budaya-budaya asing seperti K-Pop dan budaya hip hop dari barat. Contoh hal lainnya dengan pertukaran pelajar antar negara yang membuat saling mengerti budaya negara yang satu dengan yang lainnya. Sayangnya, adanya interaksi pertukaran budaya ini tanpa kita sadari membuat budaya lokal semakin luntur. Jika ditelusuri lebih jauh, sebagian besar generasi muda di Indonesia lebih menyukai budaya asing ketimbang budaya lokal. Hal ini mengakibatkan budaya dalam negeri hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja. Setiap hal tentu memiliki efek positif dan negatif, begitu juga dengan ciri-ciri globalisasi di atas. Globalisasi memang membawa dampak yang baik dan buruk bagi kehidupan kita. Namun, semua itu tergantung dengan bagaimana kita menyikapinya. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
- Peradaban manusia di dunia tidak bisa lepas dari globalisasi. Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan manusia dalam berbagai aspek kehidupan sehingga mengaburkan batas-batas negara. Globalisasi sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Globalisasi ditandai dengan kemajuan teknologi yang memengaruhi sektor politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Globalisasi juga menciptakan organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sisten dan kaidah-kaidah yang di kota-kota besar memiliki kecenderungan untuk selalu menyatu dengan dunia dan segala sesuatu yang terjadi secara global. Indonesia telah sejak lama mengadopsi pemikiran dan sistem nilai kehidupan yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Saat ini, tidak perlu waktu lama untuk mengetahui kejadian yang terjadi di benua lain, teknologi komunikasi yang semakin canggih mempercepat juga Jokowi Globalisasi Lahirkan Hiperkompetisi, Kita Harus Memenangkannya Di samping kemudahan yang didapatkan, globalisasi juga membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Berikut dampak negatif globalisasi Pengurangan Tenaga Kerja Berkembangnya teknologi meningkatkan penggunaan mesin dan komputer yang menggantikan manusia sebagai tenaga kerja. Sehingga banyak tenaga kerja kehilangan pekerjaannya. Sikap Individualistik Masyarakat bersikap lebih individualis karena lebih sering berinteraksi melalui sosial media atau dengan gawainya dibandingakan dengan manusia lain. Westernisasi Perubahan pola hidup kebarat-baratan karena besarnya pengaruh budaya barat melalui berbagai jaringan sosial media. Mengikis Kebudayaan Asli Bangsa Pengaruh budaya barat yang tidak sesuai dengan nilai dan normal budaya Indonesia mengubah pola kehidupan sosial masyarakat. Salah satu contohnya adalah budaya pergaulan dan sex bebas yang merusak moral individu masyarakat Indonesia. Pola Hidup Konsumtif Perkembangan industri yang dibarengi dengan kemudahan bertransaksi meningkatkan konsumerisme masyarakat terhadap barang dan jasa di luar kebutuhan pokok. Kesenjangan Sosial Tidak semua kalangan memiliki kemauan dan kemampuan mengikuti perubahan. Arus globalisasi membentuk kesenjangan sosial antara mereka yang terperangkap cara lama dengan mereka yang mendewakan perubahan. Ketimpangan Ekonomi yang Semakin Mencolok Arus globalisasi jika tidak dibarengi dengan kepedulian sosial maka akan membuat perekonomian yang semakin timpang. Pemilik modal akan semakin kaya dan masyarakat ekonomi menengah ke bawah semakin kesulitan. Ketergantungan Negara Berkembang terhadap Negara Maju Perkembangan industri yang pesat di negara maju menargetkan negara berkembang sebagai konsumen aktifnya. Sehingga negara berkembang tidak terdorong untuk melakukan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Referensi Djuyandi, Yusa. 2017. Pengantar Ilmu Politik. Depok Rajawali Press Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tahun 2022 sejatinya diperkirakan akan jadi tahun dimana ekonomi global akan pulih dari kekacauan yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19. Namun, Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari menyebabkan ekonomi global didorong ke dalam ketidakpastian. Perang di Ukraina dan sanksi Barat terhadap Rusia memicu ketegangan geopolitik, membuat harga energi dan pangan melonjak melampaui level yang belum pernah ada sebelumnya, dan mengganggu rantai pasokan, yang membuat pemulihan ekonomi global menjadi sangat sulit. Ketika inflasi naik ke level tertinggi selama bertahun-tahun, bank sentral terpaksa memperketat aliran uang dengan menaikkan suku bunga dalam menghadapi ekonomi yang sudah melambat, yang selanjutnya meningkatkan prospek resesi pada tahun 2023. Namun, resesi hanyalah salah satu kesulitan ekonomi yang menanti semuanya pada tahun ini. Berikut adalah beberapa tantangan terbesar yang mungkin dihadapi ekonomi global Resesi global di ambang pintu Tahun 2023 diperkirakan akan menjadi tahun terburuk ketiga untuk pertumbuhan ekonomi global abad ini, setelah tahun 2009 ketika krisis keuangan global menyebabkan resesi hebat dan tahun 2020 ketika penguncian COVID-19 membuat ekonomi global terhenti secara virtual. Analis memperkirakan, ekonomi utama dunia termasuk Amerika Serikat dan Inggris, serta zona euro, akan tergelincir ke dalam resesi tahun ini, karena bank sentral terus menaikkan suku bunga untuk meredam permintaan barang dan jasa konsumen dalam upaya untuk mengendalikan inflasi. "Tingkat keparahan yang akan datang terhadap produk domestik bruto PDB global terutama bergantung pada kondisi perang di Ukraina," tulis analis dari Institute of International Finance dalam sebuah catatan penelitian, seraya menambahkan bahwa konflik tersebut berisiko menjadi perang yang berkepanjangan. Kontraksi di negara maju dan dolar Amerika yang lebih kuat akan merugikan ekspor, sehingga menimbulkan masalah bagi ekonomi Asia yang berorientasi ekspor. "Karena inflasi sekarang tampaknya sedang surut di seluruh dunia, bank sentral harus dapat segera mengendorkan rem darurat, untuk memungkinkan pemulihan dimulai akhir tahun depan 2023," kata ekonom di Capital Economics pada Desember yang "membandel" Kenaikan harga kemungkinan akan moderat pada tahun 2023, dibantu oleh melemahnya permintaan, penurunan harga energi, berkurangnya pasokan, dan penurunan biaya pengiriman. Namun, inflasi akan tetap di atas level target bank sentral, mendorong kenaikan suku bunga lebih lanjut yang berarti lebih banyak "rasa sakit" bagi ekonomi dan risiko memperburuk krisis utang global. "Ketahanan ekonomi zona euro, dan khususnya pasar tenaga kerja, menunjukkan bahwa inflasi bisa lebih tinggi dan lebih lama dari yang kami perkirakan," kata Andrew Kenningham, Kepala Ekonom Eropa di Capital Economics. Dia menambahkan, laju inflasi inti akan turun lebih lambat, karena kenaikan upah yang cukup kuat, akan membuat inflasi di sektor jasa tetap tinggi. Kekacauan pandemi COVID-19 Cina Hanya beberapa minggu menjelang awal tahun 2023, Cina mencabut kebijakan nol-COVID yang kontroversial. Namun, keputusan tersebut membuat sistem perawatan kesehatan negara itu kewalahan di tengah peningkatan kasus COVID-19 yang mengkhawatirkan. Mengikuti pengalaman negara lain, melonjaknya infeksi diperkirakan akan menyebabkan gangguan jangka pendek pada ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Sementara prospek jangka pendek tampak suram, analis memperkirakan ekonomi Cina akan mengakhiri tahun 2023 dengan catatan yang lebih cerah dengan dorongan besar yang dihasilkan dari penghapusan nol COVID oleh Beijing dan dukungannya untuk sektor properti yang nyaris ambruk di negara itu. "Pemulihan Cina, dikombinasikan dengan pembukaan kembali regional, berarti Asia dapat memiliki tahun 2023 yang baik," Christian Nolting, Kepala Investasi Deutsche Bank, mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien. Pemulihan itu diyakini dapat "menstabilkan ekonomi negara tetangga dan banyak negara pengekspor komoditas seperti di Amerika Latin, mengingat Cina adalah konsumen komoditas yang dominan." Krisis energi Situasi energi yang genting, terutama di Eropa, akan terus membayangi pemerintah pada tahun 2023. Eropa mungkin berhasil lolos dari krisis energi total musim dingin ini, berkat cuaca yang lebih hangat dari biasanya dan konsumen mengurangi penggunaan energi mereka. Permintaan yang lebih rendah untuk pemanas berarti fasilitas penyimpanan di kawasan, yang terisi penuh tahun lalu, mungkin tetap memiliki banyak persediaan di akhir musim dingin ini. Situasinya masih bisa menjadi tantangan menjelang musim dingin mendatang. Setelah menghabiskan ratusan miliar euro pada tahun lalu untuk mencari alternatif energi Rusia dan mengamankan kebutuhan konsumen, Eropa mungkin berjuang untuk sekali lagi mengisi fasilitas penyimpanannya. Nolting mengatakan, energi tetap menjadi faktor risiko utama di wilayah tersebut, "ditambah dengan kemungkinan kekurangan gas di musim dingin 2023/2024." Ketegangan geopolitik dan perang teknologi Ketegangan militer dan politik akan terus menjadi salah satu risiko terbesar bagi perekonomian, seperti tahun yang baru saja berlalu. Di saat perang Rusia di Ukraina belum menunjukkan pertanda akan berakhir, friksi AS dan Cina atas Taiwan, dan meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea, kemungkinan akan membuat investor tetap menahan diri pada tahun ini. "Solusi untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina tetap sulit ditemukan. Hal ini pada gilirannya berarti tidak ada solusi untuk efek lanjutan dari konflik ini di bidang-bidang seperti pergerakan migrasi, pasokan global komoditas energi fosil dan bahan pangan serta potensi pergeseran geopolitik yang meluas jauh melampaui wilayah," kata Nolting. Pertempuran untuk supremasi teknologi antara AS dan Cina mungkin akan semakin intens pada tahun 2023. "Konflik perdagangan kini telah berubah menjadi upaya untuk menetapkan standar jangka panjang yang berlaku di bidang yang sangat penting seperti 5G, kecerdasan buatan, dan mikrochip,” pungkas Nolting. ha/as
berikut ini yang tidak berkaitan dengan masalah global adalah